Inilah manfaat anak usia dini dari kegiatan show and tell

Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan masa pendidikan yang paling dasar karena perkembangan anak pada jenjang pendidikan berikutnya sangat bergantung pada insentif yang mereka terima sejak usia dini.

Oleh karena itu, tujuan PAUD adalah untuk mendorong tumbuh kembang anak secara utuh, meliputi aspek pengembangan nilai-nilai agama dan moral, keterampilan motorik fisik, aspek kognitif, sosial, bahasa dan seni (Kemendikbud, 2015; Slavin, 2009). ).

Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan anak untuk berhasil

di sekolah dan kehidupan sehari-hari (Morrison, 2008).

Keterampilan berbahasa meliputi bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Kemahiran berbahasa reseptif mengacu pada kemampuan menerima dan memahami bahasa, yaitu membaca dan mendengarkan.

Keterampilan berbahasa ekspresif adalah kemampuan menghasilkan bahasa, baik lisan maupun tulisan.

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

Metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa

adalah mendongeng atau storytelling.

Baca juga: Kebebasan Belajar di PAUD adalah Kebebasan Bermain

Melalui mendongeng, anak-anak mengembangkan keterampilan berbicara. Juga, ketika teman mereka bercerita, anak-anak mengembangkan keterampilan mendengarkan.

Kedua keterampilan ini diperlukan untuk kegiatan show and tell.

Metode “point and narrate” dapat digunakan untuk memantau penggunaan kosakata dan tata bahasa pada anak-anak dan untuk mendorong anak-anak menjawab pertanyaan dan mencari informasi melalui pertanyaan (Bowyer-Crane, 2008).

Metode ‘tunjukkan dan ceritakan’ memberi anak kesempatan untuk berbagi narasi verbal

tentang objek atau pengalaman dari kehidupan rumah mereka dengan teman sebayanya dan membutuhkan dukungan guru (Mortlock, 2014.

Metode yang merupakan bagian dari peer tutoring ini dapat mengubah anak menjadi pembelajar yang aktif melalui interaksi sosialnya dengan orang lain.

Sebagai pembelajar aktif, anak berusaha belajar dari orang lain, baik orang dewasa maupun teman sebayanya (Santrock, 2012).

Manfaat menggunakan metode “show and tell” antara lain melatih anak menjadi presenter (cerita) dan audiens (mendengarkan cerita), pertanyaan tentang topik, dan menghubungkan tanggapan antar penonton.

Manfaat lainnya antara lain meningkatkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan kemampuan observasi, meningkatkan penggunaan kombinasi kata untuk membentuk narasi lisan, dan meningkatkan rasa percaya diri anak (Musfiroh, 2011).

Langkah-langkah penerapan “show and tell” melibatkan anak membawa benda-benda ke kelas untuk diceritakan.

Benda-benda tersebut dapat disesuaikan dengan pokok bahasan pembelajaran di kelas, mis. B. Bawa mainan binatang untuk belajar tentang binatang atau bawa mobil untuk belajar tentang lalu lintas. Guru meminta anak-anak untuk menjelaskan benda-benda yang mereka bawa.

Baca juga: Ini Prinsip Modul Pembelajaran PAUD Saat Pandemi

Setelah anak selesai menjelaskan, guru mengajak anak lain untuk bertanya dan mendiskusikan barang-barang yang mereka bawa.

Semua anak bergiliran maju ke depan untuk mempresentasikan barang-barang yang mereka bawa.

Metode “Show and Tell” dinilai dapat meningkatkan keterampilan ekspresi verbal, yang meliputi kosakata dan tata bahasa.

Mengingat hubungan yang erat antara mendongeng lisan dan membaca, tidak mengherankan bahwa anak-anak prasekolah yang sangat pandai mendongeng juga mendapat nilai bagus pada tes membaca di tingkat selanjutnya (Snow dan Dickinson, 1991; Tabors, Snow dan Dickinson, 2001).

Oleh karena itu metode “show and tell” dapat dikembangkan di PAUD untuk mencapai keberhasilan membaca di tingkat sekolah dasar.

LIHAT JUGA :

indonesiahm2021.id
unesa.id
unimedia.ac.id
politeknikimigrasi.ac.id
stikessarimulia.ac.id
ptsemenkupang.co.id

X