Subjek seksualitas masih menjadi hal yang tabu di masyarakat kita.
Banyak anak tidak menerima pendidikan seks yang memadai sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.
Beberapa anak juga secara diam-diam mengakses konten dewasa melalui perangkat mereka, baik dengan sengaja maupun tidak.
Anak-anak dapat secara tidak sengaja mengaksesnya ketika mereka membuka sesuatu di internet
, atau kontennya dapat muncul di timeline media sosial mereka.
Kebanyakan orang tua akan terkejut jika mereka mendapati anak mereka mengakses konten dewasa. Apalagi saat anak masih sangat kecil.
Karena bahkan pada usia yang sangat muda, anak-anak bahkan belum memahami mekanisme dasar seks.
Meskipun tidak ada usia rata-rata anak-anak mengakses pornografi
, hal itu dapat terjadi jika anak Anda berusia di bawah 10 tahun, atau bahkan lebih muda, karena teknologi saat ini sangat mudah diakses.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Meski begitu, tidak bisa dihindari bahwa anak-anak akan terpapar konten pornografi.
“Anak Anda suatu hari nanti akan menonton pornografi. Itu tidak bisa dihindari,” kata Elizabeth Schroeder, direktur eksekutif Answer, organisasi pendidikan seks nasional yang berbasis di Rutgers University, New York Times melaporkan.
Baca juga: Orang Tua Menutup Mata Anaknya Saat Adegan Ciuman Muncul di Film, Benar atau Salah?
Kebanyakan orang tua kemungkinan besar tidak mempersiapkan diri untuk situasi seperti itu.
Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi tersebut.
Termasuk, hindari hal-hal berikut:
- Bereaksi marah
Penasihat Andrologi dan Kelamin Dr. Dr. Hudi Winarso, MKes, SpAnd mengatakan dalam bukunya “Male & Female Sex: Benefit, Problems, and Solutions” (2019) agar para orang tua dapat menyampaikan kepada anaknya bahwa materi tersebut tidak pantas.
Namun, gunakan bahasa yang jelas tanpa nada marah.
Menghukum anak atau mendramatisasi reaksi dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak tentang konten dewasa.
“Orang tua juga perlu melakukan introspeksi untuk melihat apakah keluarga memiliki sistem komunikasi yang baik, termasuk seksualitas,” kata Hudi.
Sebab, lanjut Hudi, data penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan komunikasi seksual yang baik dalam keluarga akan lebih sedikit bermasalah dibandingkan remaja dengan lingkungan komunikasi seksual yang buruk.
Baca juga: Anak Tak Sengaja Melihat Orang Tua Saat Berhubungan Seks, Bagaimana Ini Bisa Dijelaskan?
- Berikan nasehat paternalistik
Menurut Hudi, kebanyakan remaja tidak suka nasihat yang merendahkan.
Oleh karena itu, orang tua harus bijak dalam menyampaikan pesan mengenai hal ini.
Berikan anak-anak informasi yang baik tentang remaja dan seksualitas. Ajarkan anak untuk menghargai seksualitas diri sendiri dan orang lain.
“Katakan padanya Anda selalu bisa bertanya dan mendiskusikan seksualitas jika ingin menanyakan sesuatu,” kata Hudi.
Beri anak kesan bahwa mereka mampu menampilkan sikap yang baik, dewasa, dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
Beberapa materi yang dapat didiskusikan orang tua dan anak antara lain suplai organ intim, pubertas, pacaran, menstruasi, kesuburan, kehamilan, pengendalian kelahiran, dan penyakit menular seksual.
“Suasana komunikasi seksual dalam keluarga harus dibangun sedini mungkin dalam porsi yang disesuaikan dengan usia anak,” jelasnya.
Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Tips Sederhana Untuk Pendidikan Seks Anak
- Menasihati dengan membuat anak merasa malu
Mungkin banyak orang tua berpikir bahwa jika mereka menunjukkan kesalahan mereka kepada anak-anak mereka, mereka akan berhenti membuat kesalahan ini.
Ini juga termasuk akses ke konten dewasa.
Misalnya, dengan memberi tahu anak kalimat seperti “Aku tidak percaya kamu akan melakukan ini!”.
Namun, menurut Protect Young Minds, ungkapan seperti itu terbukti sama berbahayanya dengan apa yang dilakukan anak-anak pertama kali.
“Kenapa begitu? Karena seiring waktu, anak-anak akan melihat diri mereka sebagai anak yang nakal, bukan anak yang baik membuat keputusan yang buruk,” tulis situs tersebut.
Rasa malu hanya membuat anak-anak bersembunyi dan mencegah mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Kebanyakan anak otomatis merasa malu jika ketahuan melakukan hal yang tidak pantas.
Untuk membantu mereka mengatasi rasa malu dan berbicara dengan bebas kepada kita sebagai orang tua, berbicaralah sedemikian rupa sehingga anak Anda tahu bahwa apa pun keputusan yang mereka buat, mereka dicintai tanpa syarat.
Hindari menandai anak-anak.
Apa perbedaan antara melabeli anak-anak dan melabeli perilaku mereka?
Dari pada
LIHAT JUGA :
https://ngelag.com/
https://newsinfilm.com/
https://pengajar.co.id/
https://rumusguru.com/
https://www.atursaja.com/
https://vncallcenter.com/
https://timeisillmatic.com/
https://boutiquevestibule.com/
https://journal-litbang-rekarta.co.id/